Berbicara di depan khalayak umum merupakan kesempatan emas
tersendiri bagi para pembicara. Etika dan tata penyampain pun harus tetap
diperhatikan karena untuk mendapatkan perhatian audiens maka perlulah sikap
yang layak dalam berbicara. Dalam berbicara di depan umum kita bisa
mempengaruhi audiens untuk ikut kepada apa yang kita sampaikan baik dalam hal
baik maupun negatif. Setiap hal yang kita sampaikan merupakan sebuah tanggung
jawab bagi kita. Karena pesan yang kita sampaikan akan cepat masuk ke hati para
pendengar.
Dapatkan
Kepercayaan Pendengar
Etika berasal dari bahasa Yunani yang berarti karakter. Aristoteles
pernah mencatat bertahun tahun lalu, bahwasanya audiens mendengarkan dan
mempercayai pembicara apabila mereka menunjukan etika positif atau karakter
yang baik. Para pembicara Yunani dianggap positif jika mereka mempersiapkan
dengan baik, jujur dan hormat kepada audiens. Hari ini, telah terjadi hal yang
sangat mengejutkan. Penelitian modern tentang kredibilitas pembicara
mengungkapkan bahwa orang menempatkan kepercayaan terbesar mereka kepada
pembicara yang :
-
Memiliki
pemahaman yang solid atau bagus tentang subjek
-
Keterampilan
dalam suara
-
Jujur
dan tidak memanipulas
-
Memiliki
kesejahteraan para pendengar
Menghormati
Nilai Pendengar
Apa yang kita lakukan atau sampaikan adalah cerminan bagi nilai
kehidupan kita. Baik ataupun buruk perilaku dan penting bagi kehidupan kita.
Saat kita berpidato maka penilaian orang akan benyak datang kepada kita. Maka
perlulah kesiapan yang tepat dalam menerimanya.
Gunakan Hak
Bebas Berbicara dengan Bertanggung Jawab
Hak berbicara haruslah digunakan dengan sebaik baiknya dan
bertanggung jawab. Maka adanya kode etik dalam berpidato yang menjadi batasan
semua itu. Sebagai pembicara, haruslah memperhatikan kata kata yang memiliki
arti rasis, sexis, homophobia, pornografi dan beberapa konten negatif lainya
itu semua harus dihindari.
Adapun dalam
berpidato di depan umum tidaklah boleh membicarakan hal hal negatif berikut
ini:
Pembicaraan
untuk memprovokasi orang kepada kekerasan atau menghasut atau juga perkataan
adu domba
Pembicaraan
terkait fitnah, atau yang berpotensial merusak reputasi seseorang di pekerjaan
atau komunitas tertentu
Pembicaraan
untuk menyerang privasi seseorang, seperti membuka informasi individu yang
tidak ada di publik
Berkotribusi
terhadap Wacana Publik Positif
Merupakan suatu yang penting dalam berbicara adalah berkontribusi
positif terhadap wacana publik atau aktifitas. Berkontribusi dalam membangun
publik juga etika yang harus ada di dalam diri seorang pembicara. Karena bukan
hanya dapat berpidato di depan akan tetapi turun langsung ke lapangan dengn
kontribusi yang nyata. Dengan hal itu dapan menarik perhatiann lebih besar
kepada publik dan bukan mempersempit kepentingan pribadi.
Memperhatikan
Etika Aturan Dasar
Setiap isu atau pembicaraan yang kita sampaikan baik bersifat isu
sosial maupun faktaul, maka perlu memahami aturan dasar public speaking.
Kualitas dalam berpidato haruslah bermartabat dan integritas. Bermartabat ialah
memastikan bahwa para pendengar merasa terhormat sebagai individu. Dan
integritas dalam berpidato.
Berbicara secara etis juga mengaharuskan kita menyampaikan sesuatu
secara pasti. Maka adanya pilar karakter sebagai pembicara yaitu dapat
dipercaya, hormat, bertanggung jawab, dan adil dalam penyampaian.
Dapat dipercaya adalah kombinasi dari sifat jujur dan keteguhan.
Kedua ini menjadi tujuan utama kita terhadap audiens. Seorang pembicara
haruslah dapat dipercaya sehingga tidak menyampaikan informasi yang sesat,
menipu ataupun salah.
Penghormatan ditunjwonoyukan dengan berbicara kepada audiens secara
indvidu dan menjauhi dari gangguang pribadi. Seorang pembicara harus
memperhatikan terhadap topik yang ia sampaikan bukan kepada keadaan individu
pembicara,.
Bertanggung
Jawab berarti memiliki rasa tanggung jawab yang lebih akan apa yang telah
dikatakan oleh pembicara.
Bersikap adil
berarti bisa melihat dari segala sisi informasi yang didapatkan oleh pendengar.
Hindari Pidato
Yang Menyinggung
Untuk menjadi pembicara yang etis, maka perlulah untuk menghindari
segala pembicaraan yang bersfat menyinggung kepribadian seseorang ataupun suatu
kelompok. Hate speech atau pembicaraan yang mengujar kebencian dapat
menimbulkan konflik dan tidak dapat bisa diterima oleh publik.
Maka perlulah
untuk memberikan persiapan berupa catatan penting dalam isi pidato anda.
Contohnya:
-
Sudahkah
informasi yang kita sampaikan termasuk dalam apa yang kita maksud ?
-
Sudahkan
kita mengenali sumber informasi ?
-
Apakah
pembicaraan kita fokus kepada satu topik atau bahkan kepada pribadi seseorang ?
-
Sudahkah
kita menumbuhkan rasa inklusi ?
-
Apakah
topiki kita terstruktur ?
-
Apakah
ada argumen kita yang memiliki kesalah penalaran ?
-
Apakah
isi topik anda seakurat munkin ?
-
Apakah
pidato kita untuk merendahkan orang lain ?
Hindari
Plagiarisme
Dalam menyampaikan isi pidato. Biasanya ada informasi atau sumber
sumber yang kita sampaikan. Maka perlulah untuk mencantumkan sumber dari mana
kita dapat informasi itu. Plagiarisme di dalam public speaking merupakan bentuk
pencurian yang tidak etis. Maka pentingnya bagi setiap pembicara untuk
mencantumkan sumber informasi bagi kutipan teori bahkan dalil dalil yang jelas.
Kutipan,
Paraphrase dan Summaries
Guna memenuhi
informasi yang ingin disampaikan maka perlulah sumber sumber yang banyak guna
mendapatkan kreadibilitas dalam berpidato.
Penggunaan yang
adil, hak cipta dan etika berbicara
Hak cipta ada
perlidungan hukum kepada pembuat konten asli termasuk tulisan. Jika kita ingin
memakai karya seseoarng maka penting juga untuk meminta izin kepada pembuat
konten asli.
Mengindari
Plagiasi Internet
Dalam penyampaian informasi, juga harus menghindari plagiasi
terhadap konten konten yang digunakan dan diambil dari internet. Karena aturan
yang telah ditetepkan untuk selalu menghindari plagiasme dan pencurian data
tanpa seizin hak cipta.
Review Jurnal
Public Speaking.

Komentar
Posting Komentar