Jika libur telah tiba, maka berwisata adalah salah satu cara untuk
mengisi kekosongan di waktu libur. Yogyakarta kerap kali menjadi tempat wisata
terlaris bagi para wisatawan lokal maupun mancanegara. Bukan hanya karena biaya
wisata maupun kehidupannya yang murah, melainkan juga ada banyak untaian
sejarah nenek moyang dan budaya asli Nusantara yang harus tetap dilestarikan.
Jika anda berkunjung ke Yogyakarta, maka salah satu tempat favorit untuk
berbelanja adalah di Pasar Beringharjo yang terletak di Jl. Maliboro. Dengan
berbelanja disana, anda tidak perlu merogoh kocek terlalu dalam, karena
harganya sangat bersahabat dan kualitasnya juga tak kalah saing dengan pasar
besar di lain kota.
Pasar Beringharjo merupakan pasar rakyat yang sangat terkenal dan
bahkan umurnya sudah sangat lama. Di dalamnya anda akan mendapatkan berbagai
macam barang pasar, dari yang harga murah sampai harga selangit, dari yang
sangat sulit ditemukan sampai ada di pasaran lokal manapun. Jika anda
menginginkan oleh oleh khas Kota Yogya, maka sekitaran pasar Bringharjo lah
tempat yang pas untuk membelinya. Harga yang murah dan kualitas barang yang
sangat terjamin sudah terkenal di pelosok nusantara.
Cindremata khas Yogyakarta bisa anda berikan sebagai bukti anda
pernah ke Kota Budaya ini. Untuk mencari barang tersebut, bisa anda dapatkan di
lantai 2 Pasar Beringharjo. Ruko Campur Bawur Craft yang bertempat di Lt. 2
Blok D2 Los 9 adalah tempat penjualan aksesoris dan cinderamata tradisional
khas Yogyakarta. Sugiman, pemilik toko Campur Bawur Craft sudah mulai berjualan
di Pasar Bringharjo sejak Maret 2000. Ia memulai usaha kecilnya untuk memenuhi
kehidupan sehari hari dan juga membantu para pengrajin tradisional yang saat
ini sudah jarang ditemui di kota kota besar. Di tokonya, Sugiman menjual
berbagai macam bentuk kerajinan tradisional yang dibuat oleh tangan tangan
pengrajin yang ada di Yogyakarta. Seperti topeng kayu, Ukiran Tugu, Kereta
Kayu, Wayang, Boneka Kayu, Miniatur Candi Prambanan, Borubudur dan banyak lainnya.
Selain aksesoris cinderamata tradisional, Ia juga menjualkan permainan
tradisional yang munkin banyak anak jaman sekarang tidak mengenalinya. Seperti
gasing bambu, enggrang batok, Coklak, dan permainan tradisional lainnya. Untuk
harga, Sugiman mematok harga yang sangat murah dari 5 ribu rupiah sampai
ratusan ribu untuk barang barang yang tingkat pembuatannya amat rumit.
Setiap harinya Sugiman berjualan dari jam 9 pagi sampe sore hari.
Keuntungannya pun tidak menentu namun biasanya di hari liburan omsetnya menaik
sampai ratusan ribu perharinya. Biasanya pelanggan yang membeli ataupun
penasaran dengan jualannya berasal dari luar jawa ataupun turis luar negeri.
Barang barang yang ia jualkan semuanya adalah hasil karya seni pengrajin di
berbagai daerah sekitaran Yogyakarta. Ia berharap dengan adanya penjualan
aksesoris dan cindramata tradisional ini dapat meningkatkan kesadaran anak
bangsa akan mahalnya kerajinan dan pelestarian budaya Indonesia.

Komentar
Posting Komentar