Langsung ke konten utama

ADAKAH DISRUPTIVE DALAM DAKWAH ?




Pada era millenials, kemajuan teknologi tidak dapat dihindari dari segala aktifitas kehidupan manusia.Perubahan baru dari sesuatu yang kecil menjadi fantastis telah menampakkan wujudnya walau dalam berbentuk hal kecil. Pada perubahan era yang drastis seperti saat ini menuntut setiap dari kita untuk mengetahui dan menguasai apa yang telah ada, agar tidak tertinggal dari lainnya. Kehidupan cepat sekali berlangsung dan bagi siapa yang lambat maka akan cepat tertinggal. Begitulah hukum alam terjadi. Dalam hal industri, segala inovasi telah bermunculan akibat cepatnya berubah pola pikir dan kebutuhan manusia setiap waktunya.
Era disruptive juga telah mengubah pola berpikir manusia untuk mengahadapi segala hal dengan menggunakan cara baru dan meninggalkan pola berpikir lama. Begitu juga dengan halnya berdakwah Agama Islam. Kegiatan dakwah merupakan kewajiban bagi setiap pemeluk agama Islam karena menyampaikan kebaikan dan kebenaran adalah kegiatan yang mulia guna menyebarkan ajaran Islam. Disruption juga berdampak pada kegiatan dakwah, dimana para da’I harus mengatur strategi agar dakwahnya mudah diterima dan dicerna dengan amalan bagi para jamaahnya atau mad’u. Karena pola konsumsi dan kehidupan masyarakat yang juga telah maka dari itu strategi dakwah yang matang harus disampaikan dari segala lini kegiatan.

DISRUPTION


Perkembangan alat bantu manusia dari waktu ke waktu menciptakan sesuatu yang belum pernah ada sebelumnya. Manusia sebagai makhluk sosial artinya saling membutuhkan satu sama lain dan tidak lepas dari bahu manusia lainnya. Menjadikan manusia selalu berusaha menciptakan segala hal yang dapat menunjang kelangsungan hidupnya. Pada perubahan era yang drastis seperti saat ini menuntut setiap dari kita untuk mengetahui dan menguasai apa yang telah ada, agar tidak tertinggal dari lainnya. Kehidupan cepat sekali berlangsung dan bagi siapa yang lambat maka akan cepat tertinggal. Begitulah hukum alam terjadi. Dalam hal industri, segala inovasi telah bermunculan akibat cepatnya berubah pola pikir dan kebutuhan manusia setiap waktunya. Kebutuhan manusia tidak bisa dilepaskan dengan kegiatan keseharian yang mereka kerjakan. Contohnya inovasi baru yang terjadi pada teknologi transportasi Black Cab Taxi menjadi Uber.
Menurut Kasali (2017), Disruption adalah sebuah Inovasi. Inilah inovasi yang akan menggantikan seluruh sistem lama dengan cara cara baru. Disruption menggantikan pemain pemain lama dengan yang baru. Disruption menggantikan teknologi lama yang serbafisik dengan teknologi digital yang menghasilkan sesuatu yang benar benar baru dan lebih efisien, juga lebih bermanfaat. Suatu perubahan yang menggantikan barang lama menjadikan kebutuhan masyarakat bertambah. Bagi para pengusaha lama, munculnya disruption merupakan sebuah boomerang yang harus siap dihadapi. Karena kemajuan teknologi tidak dapat dicegah. Disruption tidak hanya terjadi dalam aspek bisnis, investasi, dan keuangan. Hal ini juga terjadi pada bidang kehidupan manusia, baik di pemerintahan, politik, dunia hiburan, maupun lingkup sosial. Ada yang bergerak cepat menerimanya tetapi tidak sedikit yang bertahan dan terpenjara dengan cara berpikir lama.
TEORI DISRUPTION
Teori Disruption diperkenalkan oleh seorang ilmuwan handal, tepatnya pada tahun (1997), Clayton M. Cristensen. Kata disruption ini menjadi populer semenjak majunya teknologi informasi dan pola pikir manusia untuk menciptakan segala inovasi baru, start up.
Menurut Cristensen, Disruption menggantikan ‘pasar lama’ industri, dan teknologi, dan menghasilkan suatu kebaruan yang lebih efisien dan menyeluruh. Ia bersifat destruktif dan creative. Bagi Crhristensen, disruption adalah inovasi yang awalnya ditujukan untuk menciptakan pasar yang benar benar baru atau pasar lama tapi pada kelompok low-end. Kalau dimulai dari bawah (low-end), disruption akan  memperbaiki kualitas produk atau jasanya lalu pertalahan lahan menggerus pasar yang ada di atas untuk menjadi pelanggan mereka.

DAKWAH
Dakwah jika kita lihat dari segi bahasa maka asal kata dakwah dari bahasa Arab (الدعوة)da’watan” yang mengandung arti ajakan atau seruan. Kata da’watan tersebut berasal dari kata kerja da’a, yad’uu yang  yang memiliki makna mengajak atau menyeru (Aziz, 2004) . Mengajak dan menyeru disini tentu mengarah kepada hal yang positif dan mengarah kepada kebaikan. Walaupun dakwah identik dengan pesan-pesan keagamaan, namun segala bentuk kebaikan atau pesan yang mengandung makna positif maka juga dapat disebut dengan dakwah. Banyak pula yang menganggap bahwa amar ma’ruf nahi mungkar sama dengan dakwah, walaupun pada dasarnya ada perbedaan antara keduanya. Selain itu, dakwah juga identik dengan tablig, khotbah, dan lainnya.
Unsur Unsur Dakwah
Berdakwah tidak hanya sebatas menyampaikan materi atau pesan saja. Tetapi dakwah memiliki unsur-unsur layaknya komunikasi. Dengan mengetahui unsur-unsur dakwah maka kita akan dapat memahami juga bagaimana seharusnya sebuah dakwah itu dilakukan. Pada dasarnya banyak sekali yang mengetahui dakwah secara umumnya saja tanpa mempelajarinya lebih detail. Sehingga banyak pula dakwah yang disampaikan kurang efektif sehingga apa yang disampaikan hanya sebatas kalimat lewat saja tanpa diambil hikmah dari pesan tersebut oleh mad’u. Hal tersebut dapat terjadi karena kurang memahami salah satu dari unsur dakwah misalnya metode. Oleh karena itu, baiknya kita mengetahui unsur-unsur dari dakwah tersebut:

1.      Da’i (Pendakwah)

Da’i atau pendakwah merupakan orang yang menyampaikan pesan kepada mad’u. Biasanya dalam istilah ilmu komunikasi pendakwah ini juga dapat kita sebut sebagai komunikator yaitu orang yang menyampaikan pesan kepada komunikan. Hanya saja dalam berdakwah da’i menyampaikan pesan yang berkaitan dengan agama atau segala sesuatu kebaikan. Sedangkan komunikator konteks pesan yang disampaikan tidak terbatas. Da’i menyampaikan pesannya tidak hanya dalam bentuk lisan saja, tetapi juga dalam bentuk tulisan, dan bahkan perbuatan.

2.      Mad’u (Penerima Dakwah)

Mad’u adalah orang yang menerima dakwah dari da’i yang menyampaikannya. Semua manusia sebenarnya adalah mad’u tanpa terkecuali. Baik laki-laki atau perempuan, miskin atau kaya, pemimpin atau rakyat, dan tanpa membedakan warna kulit, pekerjaan, keturunan, dan lain-lain (Hidayat, 2011). Begitu juga dengan agama, mad’u sebenarnya tidaklah harus ia seorang muslim karena tipe dari mad’u sendiri bermacam-macam.

3.      Maddah (Materi Dakwah)

Maddah atau biasa disebut dengan materi dakwah, dalam kesempatan lainnya juga disebut pesan dakwah. Dalam konteks ilmu komunikasi biasa kita kenal dengan sebutan message yang berarti pesan. sebenarnya pesan dakwah ini merupakan isi atau apa yang kita sampaikan dari dakwah kita dan pesan ini bisa saja dalam bentuk apapun tergantung bagaimana kita menyampaikan dakwahnya.

4.      Wasilah (Media Dakwah)

Wasilah atau media adalah sarana dalam berdakwah sehingga pesan yang disampaikan dapat tersampaikan kepada mad’u. Ada pula yang mendefinikan media sebagai suatu alat atau benda yang digunakan untuk berdakwah. Disisi lain juga banyak yang mempersepsikan media adalah sesuatu yang membuat dakwah itu tersampaikan pada mad’u.

5.      Tariqah (Metode Dakwah)

Metode adalah cara yang digunakan seorang subjek dakwah dalam menyampaikan materi atau pesan dakwah. Biasanya pemilihan metode oleh da’i tergantung dengan kondisi seperti tempat, sasaran, dan lain-lain. Pada umumnya tariqah atau metode dalam berdakwah ada 3, yaitu: Bil Hikmah, Mau’idzatil Hasanah, dan Mujadalah.


Metode dakwah bil-hikmah biasanya diartikan bijaksana[1] . Sehingga bil hikmah merupakan perkataan yang bijaksana. Maka tentu itu berarti bahwa dakwah yang kita sampaikan haruslah bisa kita tempatkan dan kondisikan dengan sasaran dakwah. Sebagai pendakwah yang menggunakan metode ini maka ia harus mampu menciptakan suasana dimana mad’u dapat menerima pesan dakwah yang disampaikan dengan lapang dada tanpa paksaan karena apa yang mereka dapat terima tersebut adalah memang murni kemauan sendiri.
Mau’idzah adalah berasal dari kata wa’adza-ya’idzu-wa’dzan-‘idzatan yang memiliki arti peringatan nasehat, bimbingan dan pendidikan[2]. Sedangkan hasanah artinya baik. Dari makna kedua kata tersebut maka dapat kita simpulkan bahwa mau’idztil hasanah adalah metode berdakwah dengan cara memberikan nasihat-nasihat yang baik.
Mujadalah jika ditinjau dari segi bahasa berasal dari kata jadala fa’ala yang artinya berdebat, dan mujadalah yang berarti perdebatan. Sedangkan berdasarkan istilah mujadalah artinya tukar pendapat yang dilakukan oleh dua pihak yang bersinergi dengan tidak menggunakan segala sesuatu yang menuntut keduanya untuk bermusuhan.
ADAKAH DISRUPTIVE DALAM DAKWAH ?
Islam sebagai agama rahmatal lilalamin, yang memberi rahmat dan keselamatan kepada semua umatnya. Kaum muslim dalam dunia islam diwajibkan untuk berdakwah. Seperti yang terkandung dalam alqur’an surat Ali Imran ayat 104 yaitu ”Dan hendaklah ada di antara kamu segolongan umat yang menyeru kepada kebajikan, menyuruh kepada yang ma’ruf dan mencegah dari yang munkar, merekalah orang-orang yang beruntung” (QS. Ali Imran: 104). Ayat tersebut menegaskan bahwa sebagai manusia wajib berdakwah keapada kebaikan dan meninggalkan keburukan. Dakwah dalam islam dapat dilakukan dengan multidimensi kehidupan, tidak hanya dengan lisan dan tulisan melainkan juga dengan hal atau aksi sosial. Seorang ulama yang baik selain memiliki penguasaan terhadap materi, juga dituntut untuk dapat memahami kebiasaan masyarakat yang menjadi sasaran dakwahnya.
Era disruption juga berdampak pada kegiatan dakwah agama Islam. Perubahan metode dan gaya dakwah dari waktu ke waktu menjadikan dakwah sebagai hal yang dapat diterima di setiap kalangan. Dulu sangat sulit untuk mendapatkan pelajaran atau nasihat agama namun setelah terjadinya disruption dan perkembangan media, segala hal tentang ajaran kebaikan dan kebenaran Islam mudah sekali didapatkan. Adanya perubahan inovasi baru dalam dakwah juga menciptakan masyarakat yang madani dan berpikiran luas sehingga para da’I mudah untuk menyampaikan dakwahnya. Berikut disruptive dalam dakwah pada era disruption yaitu :

DISRUPTIVE PADA DA’I
Da’i adalah seseorang yang menyampaikan pesan dakwah yang sesuai dengan ajaran Islam kepada mad’u atau jamaahnya. Seseorang dapat disebut sebagai da’i apabila ia menyampaikan dakwahnya dengan benar dan tidak mengajarkan kepada kesesatan dalam beragama. Setiap dari kita ummat Islam haruslah menyampaikan ajaran agama karena itulah tugas kita. Da’i dalam hal ini adalah seorang penceramah yang menjadikan dakwah sebagai pekerjaan profesionalnya. Pada era disruption ini, banyak sekali da’I yang bermunculan di media atau di tengah masyarakat dengan berbagai metode dakwah kreatifnya. Seorang da’I yang profesional pastilah memiliki metode dakwah tersendiri agar pesan dakwah yang ia sampaikan dapat diterima oleh para jama’ah. Kita bisa lihat di berbagai media tv misalnya, ada da’I kondang yang berceramah dengan gaya kreatifnya seperti Ust. Maulana, Ust. Gymnastiar, Ust. Quraish Syihab, Mama Dedeh dan banyak lainnya.
Da’I Gaul, Ust Hanan Attaki
Di era modern ini, seorang da’I juga harus paham dan mengerti bagaimana kondisi sosial jamaahnya dan apa yang sedang dihadapi. Pergaulan anak muda yang saat ini menjadi hal yang dikhawatirkan bagi para orang tua karena sudah tidak aman lagi menjadikan setiap dari pendidik atau penceramah agama harus mencari cara agar para anak muda bisa terselamatkan. Maka muncullah para da’I gaul yang sesuai dengan kehidupan dan kegiatan anak muda namun tidak keluar dari ajaran agama.
Ust. Hanan Attaki adalah model da’I gaul pada saat ini. Beliau merupakan penceramah asal Aceh dan juga alumni Al Azhar Mesir. Ust Hanan menggunakan metode dakwah yang tidak biasanya dipakai oleh para da’I yaitu mengajak anak muda untuk berhijrah dan meninggalkan segala kemaksiatan dengan mendekatkan diri kepada Allah SWT. Segala kegiatan beliau selalu berpusat pada masjid. Gaya penampilan dan penyampaian dakwah yang nyentrik selalu menjadi perhatian bagi para jamaahnya. Dalam berdakwah beliau selalu memakai kemeja ataupun kaos yang sopan dan menggunakan topi bukan peci yang biasa dipakai oleh para da’i. Target jamaah beliau adalah anak anak muda yang memiliki hobi serta pergaulan yang bebas. Bukan hanya berdakwah di depan jamaah, beliau juga berdakwah sambil bermain sepeda atau skateboard bersama para pemuda. Bentuk pesan yang disampaikan juga ringan mudah dicerna oleh para jamaah dan tidak terlalu keras dalam segala hal. Isi pesan yang sering disampaikan adalah segala hal yang berkaitan dengan hati dan mengingat kepada Allah dalam segala aktivitas manusia. Sampai saat ini gaya ceramah Ust. Hanan banyak membuat perubahan bagi kalangan muda yang dulunya jauh dari agama menjadi semakin dekat.
DISRUPTIVE PADA MEDIA
Perubahan zaman yang terjadi sekarang ini berdampak terhadap perkembangan teknologi yang semakin canggih dan memasuki hampir setiap aspek kehidupan manusia. Aspek kehidupan beragama pun tidak luput dari perkembangan teknologi. Hal ini pun menjadi tantangan tersendiri bagi penyebaran pendidikan agama Islam. Pengaruh perkembangan teknologi bagi penyebaran Islam, contohnya dapat dilihat pada aplikasi-aplikasi smartphone yang dapat digunakan sebagai media beribadah, seperti aplikasi Quran dan pengingat adzan. Keberadaan aplikasi tersebut tentu sangat memudahkan manusia yang ingin senantiasa dekat dengan Allah SWT. Pada dasarnya fungsi teknologi informasi pada dunia maya adalah keikutsertaan massa secara langsung dalam melakukan proses komunikasi. Media juga menjadi alat yang efektif sebagai penyalur pesan pesan dakwah dapat dilihat dari maraknya penggunaan sosial media dan aplikasi maupun akun islam yang mudah didapatkan.

Aplikasi Islami dan Youtube
Pada era disruptive ini, kecangginahan teknologi bisa merubah segala aktivitas manusia. Salah satu aplikasi Islami yang sangat bermanfaat dan membantu ummat muslim ialah Aplikasi Muslim Pro. Aplikasi tersebut merupakan suatu aplikasi yang menyajikan berbagai fitur agama. Terdapat pengingat waktu sholat, al quran serta terjemahan, kumpulan hadits, serta zikir pengingat kuasa Allah. Aplikasi tersebut sering diunduh para ummat muslim sebagai pengingat dalam segala aktifitasnya. Muslim pro sangat membantu sebagai sarana dakwah pada perkemabangan zaman saat ini.
Salah satu akun dakwah inovasi kreatif yang berada pada Platform Youtube. Akun tersebut sudah banyak dikunjungin viewers untuk belajar agama atau melihat perjalanan para muslim yang hijrah. Ini adalah salah satu bentuk disruption dalam akun dakwah pada media sosial Youtube.

Muslim Pro
Aplikasi Muslim Pro juga termasuk suatu peruban inovasi yang terjadi pada era Disruptive. Aplikasi tersebut merupakan salah satu aplikasi dakwah populer yang telah diunduh jutaan kali oleh para umat muslim diseluruh dunia. Aplikasi tersebut memiliki fitur yang amat beragam sebagai pembantu dalam melaksanakan ibadah. Ada fitur Al quran dan Hadits, pengingat waktu sholat, arah kiblat, dan tulisan dakwah.
Youtube
Youtube merupakan salah satu media sosial yang begitu popular di kalangan generasi Z khususnya para mahasiswa, pemuda, dan  siswa yang termasuk dalam kategori generasi ini. Fitur-fitur yang disajikan di youtube yang menarik penggunanya untuk terus menerus berada dan memastikan untuk tidak pernah tertinggal segala sesuatu yang ada di youtube khususnya channel-channel yang mereka ikuti. Tentu hal tersebut datang dari karakter yang terbentuk pada mereka. Dalam hal ini kemudian dakwah juga ikut membersamai generasi ini dengan berbagai macam pengemasannya. Begitu banyak chanel youtube yang berhubungan dengan dakwah yang menyajikan dakwah dalam berbagai bentuk atau cara yang kekinian. Misalnya akun pemuda hijrah, Hawwariyyun, Film Maker Muslim, dan channel yang menayangkan video-video liputan dakwah disuatu tempat oleh ustadz kondang yang di sukai oleh banyak orang misal Ustadz Hanan Attaki, Ustadz Abdul Somad. Semua channel youtube tersebut menyajikan dakwah dengan cara dan gayanya sendiri yang tentu saja target dakwahnya adalah para pemuda, mahasiswa dan termasuk orang-orang yang menggunakan youtube. Mungkin pada awalnya konten-konten dakwah yang ada di youtube tidak terlalu menarik perhatian para pemuda, namun dengan adanya kreatifitas untuk mengemas dakwah lebih menarik dan kekinian sehingga dakwah tersebut dapat diterima dan dianggap menjadi sesuatu yang kemudian menarik perhatian dan ditunggu akan konten-konten terbaru.
Kini dakwah di youtube bukan merupakan hal yang baru, dakwah “gaul” yang disediakan di youtube begitu menarik perhatian. Dapat kita lihat dari pengikut serta komentar dalam video yang di upload suatu channel dakwah yang mendapat respon positif. Alhasil youtube berperan penting untuk dakwah pada generasi Z ini. Pengaruh dari youtube dalam dakwah begitu besar, bagaimana kita lihat yang semulanya banyak pemuda atau pengguna youtube yang menggunakannya hanya sebagai tempat untuk mereka menonton video saja atau mengetahui bagaimana perkembangan channel favoritnya, kini juga bertambah fungsinya untuk mendapatkan ilmu agama melalui dakwah yang ada di dalamnya. Kini youtube tidak hanya digunakan sebatas fungsi dahulunya saja, pelaku dan target dakwah kini dapat memanfaatkan youtube sebagai media baru agar dakwah juga dapat tersampaikan pada generasi Z ini yang juga membutuhkan petunjuk untuk berada pada jalan yang lurus dan tidak terjerumus kepada jalan yang salah serta dapat mengayomi kembali mereka yang terlanjur ada pada jalan yang salah. Walaupun dakwah yang dilakukan melalui youtube berbeda dengan dakwah seperti berceramah, namun pesan yang disampaikan tetaplah sama yaitu taat kepada Allah serta melakukan seluruh kewajibannya sebagai muslim dan menjauhi apa yang dilarang dalam agama islam.
Begitu pula dengan media sosial lainnya seperti instagram yang memiliki banyak sekali akun dakwah. Akun dakwah tersebut sangat membantu dalam kegiatan dakwah serta mencapai tujuan dakwah itu sendiri. Sama halnya dengan pesan pesan dakwah yang sering disampaikan di grup Whatsapp.
DISRUPTIVE DALAM PESAN DAKWAH
Isi pesan dakwah haruslah sesuai dengan apa yang telah tercantum di dalam Al Quran dan Al Hadits, karena dua hal tersebut menjadi pedoman dan tuntunan hidup manusia agar menjadi lebih baik. Ketika seorang da’I menyampaikan pesan dakwahnya, maka haruslah ia menguasai materi dakwah tersebut dan menguasai objek dakwahnya saat itu. Karena jika tidak, ia akan menyesatkan mad’u ke jalan yang salah sehingga menciptakan kesesatan yang melebar luas di kalangan jamaah. Penyampaian pesan dakwahpun harus dikemas sekreatif munkin agar mudah dipahami sehingga juga mudah diamalkan bagi para jamaah. Berbagai macam bentuk pesan dakwah seperti peringatan, anjuran berbuat baik serta segala hal pengetahuan tentang kehidupan manusia. Pesan dakwah adalah yang berupa Aqidah, Akhlak, Muamalat dan Ibadah. Pesan pesan tersebut haruslah disampaikan agar ajaran Islam terus menyebar luas dan berkembang.
Pada era disruption kali ini, berbagai macam bentuk pesan dakwah kreatif yang sangat mudah dicerna oleh para jama’ah. Pesan dakwahnya pun terselip diberbagai bentuk seperti lagu, video, film maupun di poster poster tepian jalan. Pesan dakwah pada era ini juga sangat sesuai dengan keadaan sosial jamaah dan apa yang dibutuhkan. Munkin dahulu sangat jarang ada pesan dakwah tentang hijrah ataupun larangan untuk berbuat maksiat, namun saat ini jamaah mulai sadar dan ikut menyampaikan pesan dakwah tersebut. Sehingga pesan dakwah menjadi luas dan mudah didapatkan serta banyak juga yang sadar akan pesan dakwah tersebut
KOMUNITAS DAKWAH
Komunitas dakwah adalah wadah bagi para da’I untuk menyampaikan dakwah melalui sekelompok orang yang memiliki tujuan yang sama ataupun hobi yang sama. Seperti komunitas dakwah hijaber, Komunitas One day One Juz, Komunitas Pemuda Hijrah, Komunitas Bikers Muslism dan lain lain. Kegiatan komunitas dakwah tidak lepas dari menyisipkan nilai nilai agama di dalamnya. Cara ini adalah sangat efektif untuk mengajak orang kepada jalan yang benar karena sesungguhnya manusia hidup berkelompok dan memiliki tujuan yang sama. Sampai saat ini komunitas dakwah sangat banyak dibentuk oleh para da’I ataupun pemuda untuk membangkitkan semangat belajar agama kembali. Gerakan dakwah telah terdisruptive dengan hal hal baru yang belum ada dan terbayangkan sebelumnya. Dimana setiap hal dalam kehidupan kelompok bisa dimasuki nilai nilai agama dan nyatanya gerakan dakwah komunitas sangat masif dan membawa pengarus perubahan yang positi bagi para pengikutnya.

 Kesimpulan
Islam sebagai agama rahmatal lilalamin, yang memberi rahmat dan keselamatan kepada semua umatnya. Kaum muslim dalam dunia islam diwajibkan untuk berdakwah. Seperti yang terkandung dalam alqur’an surat Ali Imran ayat 104 yaitu ”Dan hendaklah ada di antara kamu segolongan umat yang menyeru kepada kebajikan, menyuruh kepada yang ma’ruf dan mencegah dari yang munkar, merekalah orang-orang yang beruntung” (QS. Ali Imran: 104). Ayat tersebut menegaskan bahwa sebagai manusia wajib berdakwah keapada kebaikan dan meninggalkan keburukan. dakwah dalam islam dapat dilakukan dengan multidimensi kehidupan, tidak hanya dengan lisan dan tulisan melainkan juga dengan hal atau aksi sosial.
 Disruption juga berdampak pada kegiatan dakwah agama Islam. Perubahan metode dan gaya dakwah dari waktu ke waktu menjadikan dakwah sebagai hal yang dapat diterima di setiap kalangan. Dulu sangat sulit untuk mendapatkan pelajaran atau nasihat agama namun setelah terjadinya disruption dan perkembangan media, segala hal tentang ajaran kebaikan dan kebenaran Islam mudah sekali didapatkan. Adanya perubahan inovasi baru dalam dakwah juga menciptakan masyarakat yang madani dan berpikiran luas sehingga para da’I mudah untuk menyampaikan dakwahnya.



[2] Suryaatmajaya, Azhari, A., Metode Dakwah Ustadz Muhsin Pada Jama’ah Majelis Ta’lim Imdadil Mustafawii Cawang, dalam http://repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/26861/1/A.%20AZHARI%20SURYAATMAJAYA-FDK.pdf

Komentar