Pada
era millenials, kemajuan teknologi tidak dapat dihindari dari segala aktifitas
kehidupan manusia.Perubahan baru dari sesuatu yang kecil menjadi fantastis
telah menampakkan wujudnya walau dalam berbentuk hal kecil. Pada perubahan era
yang drastis seperti saat ini menuntut setiap dari kita untuk mengetahui dan
menguasai apa yang telah ada, agar tidak tertinggal dari lainnya. Kehidupan
cepat sekali berlangsung dan bagi siapa yang lambat maka akan cepat tertinggal.
Begitulah hukum alam terjadi. Dalam hal industri, segala inovasi
telah bermunculan akibat cepatnya berubah pola pikir dan kebutuhan manusia
setiap waktunya.
Era disruptive juga telah mengubah pola berpikir manusia untuk
mengahadapi segala hal dengan menggunakan cara baru dan meninggalkan pola
berpikir lama. Begitu juga dengan halnya berdakwah Agama Islam. Kegiatan dakwah
merupakan kewajiban bagi setiap pemeluk agama Islam karena menyampaikan
kebaikan dan kebenaran adalah kegiatan yang mulia guna menyebarkan ajaran
Islam. Disruption juga berdampak pada kegiatan dakwah, dimana para da’I harus
mengatur strategi agar dakwahnya mudah diterima dan dicerna dengan amalan bagi
para jamaahnya atau mad’u. Karena pola konsumsi dan kehidupan masyarakat yang
juga telah maka dari itu strategi dakwah yang matang harus disampaikan dari
segala lini kegiatan.
DISRUPTION
Perkembangan alat bantu manusia dari waktu ke waktu menciptakan
sesuatu yang belum pernah ada sebelumnya. Manusia sebagai makhluk sosial
artinya saling membutuhkan satu sama lain dan tidak lepas dari bahu manusia
lainnya. Menjadikan manusia selalu berusaha menciptakan segala hal yang dapat
menunjang kelangsungan hidupnya. Pada perubahan era yang drastis seperti saat
ini menuntut setiap dari kita untuk mengetahui dan menguasai apa yang telah
ada, agar tidak tertinggal dari lainnya. Kehidupan cepat sekali berlangsung dan
bagi siapa yang lambat maka akan cepat tertinggal. Begitulah hukum alam
terjadi. Dalam hal industri, segala inovasi telah bermunculan akibat cepatnya
berubah pola pikir dan kebutuhan manusia setiap waktunya. Kebutuhan manusia
tidak bisa dilepaskan dengan kegiatan keseharian yang mereka kerjakan.
Contohnya inovasi baru yang terjadi pada teknologi transportasi Black Cab Taxi
menjadi Uber.
Menurut Kasali (2017), Disruption adalah sebuah Inovasi. Inilah
inovasi yang akan menggantikan seluruh sistem lama dengan cara cara baru.
Disruption menggantikan pemain pemain lama dengan yang baru. Disruption
menggantikan teknologi lama yang serbafisik dengan teknologi digital yang
menghasilkan sesuatu yang benar benar baru dan lebih efisien, juga lebih
bermanfaat. Suatu perubahan yang menggantikan barang lama menjadikan kebutuhan
masyarakat bertambah. Bagi para pengusaha lama, munculnya disruption merupakan
sebuah boomerang yang harus siap dihadapi. Karena kemajuan teknologi tidak
dapat dicegah. Disruption tidak hanya terjadi dalam aspek bisnis, investasi,
dan keuangan. Hal ini juga terjadi pada bidang kehidupan manusia, baik di
pemerintahan, politik, dunia hiburan, maupun lingkup sosial. Ada yang bergerak
cepat menerimanya tetapi tidak sedikit yang bertahan dan terpenjara dengan cara
berpikir lama.
TEORI
DISRUPTION
Teori Disruption diperkenalkan oleh seorang ilmuwan handal,
tepatnya pada tahun (1997), Clayton M. Cristensen. Kata disruption ini menjadi
populer semenjak majunya teknologi informasi dan pola pikir manusia untuk
menciptakan segala inovasi baru, start up.
Menurut Cristensen, Disruption menggantikan ‘pasar lama’ industri,
dan teknologi, dan menghasilkan suatu kebaruan yang lebih efisien dan
menyeluruh. Ia bersifat destruktif dan creative. Bagi Crhristensen, disruption
adalah inovasi yang awalnya ditujukan untuk menciptakan pasar yang benar benar
baru atau pasar lama tapi pada kelompok low-end. Kalau dimulai dari bawah
(low-end), disruption akan memperbaiki
kualitas produk atau jasanya lalu pertalahan lahan menggerus pasar yang ada di
atas untuk menjadi pelanggan mereka.
DAKWAH
Dakwah
jika kita lihat dari segi bahasa maka asal kata dakwah dari bahasa Arab (الدعوة) “da’watan” yang mengandung arti ajakan
atau seruan. Kata da’watan tersebut berasal dari kata kerja da’a,
yad’uu yang yang memiliki makna
mengajak atau menyeru (Aziz, 2004) . Mengajak dan menyeru disini tentu mengarah kepada hal yang positif
dan mengarah kepada kebaikan. Walaupun dakwah identik dengan pesan-pesan
keagamaan, namun segala bentuk kebaikan atau pesan yang mengandung makna
positif maka juga dapat disebut dengan dakwah. Banyak pula yang menganggap
bahwa amar ma’ruf nahi mungkar sama dengan dakwah, walaupun pada
dasarnya ada perbedaan antara keduanya. Selain itu, dakwah juga identik dengan
tablig, khotbah, dan lainnya.
Unsur Unsur Dakwah
Berdakwah tidak hanya sebatas menyampaikan materi atau pesan saja.
Tetapi dakwah memiliki unsur-unsur layaknya komunikasi. Dengan mengetahui
unsur-unsur dakwah maka kita akan dapat memahami juga bagaimana seharusnya
sebuah dakwah itu dilakukan. Pada dasarnya banyak sekali yang mengetahui dakwah
secara umumnya saja tanpa mempelajarinya lebih detail. Sehingga banyak pula
dakwah yang disampaikan kurang efektif sehingga apa yang disampaikan hanya
sebatas kalimat lewat saja tanpa diambil hikmah dari pesan tersebut oleh mad’u.
Hal tersebut dapat terjadi karena kurang memahami salah satu dari unsur dakwah
misalnya metode. Oleh karena itu, baiknya kita mengetahui unsur-unsur dari
dakwah tersebut:
1.
Da’i
(Pendakwah)
Da’i atau pendakwah merupakan orang yang
menyampaikan pesan kepada mad’u. Biasanya dalam istilah ilmu komunikasi
pendakwah ini juga dapat kita sebut sebagai komunikator yaitu orang yang
menyampaikan pesan kepada komunikan. Hanya saja
dalam berdakwah da’i menyampaikan pesan yang berkaitan dengan agama atau segala
sesuatu kebaikan. Sedangkan komunikator konteks pesan yang disampaikan tidak
terbatas. Da’i menyampaikan pesannya tidak hanya dalam bentuk lisan saja,
tetapi juga dalam bentuk tulisan, dan bahkan perbuatan.
2.
Mad’u
(Penerima Dakwah)
Mad’u adalah orang yang menerima dakwah dari da’i yang
menyampaikannya. Semua manusia sebenarnya adalah mad’u tanpa terkecuali. Baik
laki-laki atau perempuan, miskin atau kaya, pemimpin atau rakyat, dan tanpa
membedakan warna kulit, pekerjaan, keturunan, dan lain-lain (Hidayat,
2011) .
Begitu juga dengan agama, mad’u sebenarnya tidaklah harus ia seorang muslim
karena tipe dari mad’u sendiri bermacam-macam.
3.
Maddah
(Materi Dakwah)
Maddah atau biasa disebut dengan materi dakwah, dalam kesempatan
lainnya juga disebut pesan dakwah. Dalam konteks ilmu komunikasi biasa kita
kenal dengan sebutan message yang berarti pesan. sebenarnya pesan dakwah
ini merupakan isi atau apa yang kita sampaikan dari dakwah kita dan pesan ini
bisa saja dalam bentuk apapun tergantung bagaimana kita menyampaikan dakwahnya.
4.
Wasilah
(Media Dakwah)
Wasilah atau media adalah sarana dalam berdakwah sehingga pesan
yang disampaikan dapat tersampaikan kepada mad’u. Ada pula yang mendefinikan
media sebagai suatu alat atau benda yang digunakan untuk berdakwah. Disisi lain
juga banyak yang mempersepsikan media adalah sesuatu yang membuat dakwah itu
tersampaikan pada mad’u.
5.
Tariqah
(Metode Dakwah)
Metode adalah cara yang digunakan seorang subjek dakwah dalam
menyampaikan materi atau pesan dakwah. Biasanya pemilihan metode oleh da’i
tergantung dengan kondisi seperti tempat, sasaran, dan lain-lain. Pada umumnya
tariqah atau metode dalam berdakwah ada 3, yaitu: Bil Hikmah, Mau’idzatil
Hasanah, dan Mujadalah.
Metode dakwah bil-hikmah biasanya
diartikan bijaksana[1] . Sehingga bil hikmah merupakan perkataan yang bijaksana. Maka
tentu itu berarti bahwa dakwah yang kita sampaikan haruslah bisa kita tempatkan
dan kondisikan dengan sasaran dakwah. Sebagai pendakwah yang menggunakan metode
ini maka ia harus mampu menciptakan suasana dimana mad’u dapat menerima pesan
dakwah yang disampaikan dengan lapang dada tanpa paksaan karena apa yang mereka
dapat terima tersebut adalah memang murni kemauan sendiri.
Mau’idzah adalah berasal dari kata wa’adza-ya’idzu-wa’dzan-‘idzatan yang
memiliki arti peringatan nasehat, bimbingan dan pendidikan[2]. Sedangkan hasanah artinya baik. Dari makna kedua kata
tersebut maka dapat kita simpulkan bahwa mau’idztil hasanah adalah
metode berdakwah dengan cara memberikan nasihat-nasihat yang baik.
Mujadalah jika ditinjau dari segi bahasa berasal dari kata jadala fa’ala yang
artinya berdebat, dan mujadalah yang berarti perdebatan. Sedangkan
berdasarkan istilah mujadalah artinya tukar pendapat yang dilakukan oleh
dua pihak yang bersinergi dengan tidak menggunakan segala sesuatu yang menuntut
keduanya untuk bermusuhan.
ADAKAH
DISRUPTIVE DALAM DAKWAH ?
Islam sebagai agama rahmatal
lilalamin, yang memberi rahmat dan keselamatan kepada semua
umatnya. Kaum muslim dalam dunia islam diwajibkan untuk berdakwah. Seperti yang
terkandung dalam alqur’an surat Ali Imran ayat 104 yaitu ”Dan hendaklah ada di
antara kamu segolongan umat yang menyeru kepada kebajikan, menyuruh kepada yang
ma’ruf dan mencegah dari yang munkar, merekalah orang-orang yang beruntung”
(QS. Ali Imran: 104). Ayat tersebut menegaskan bahwa sebagai manusia wajib
berdakwah keapada kebaikan dan meninggalkan keburukan. Dakwah dalam islam dapat
dilakukan dengan multidimensi kehidupan, tidak hanya dengan lisan dan tulisan
melainkan juga dengan hal atau aksi sosial. Seorang ulama yang baik selain
memiliki penguasaan terhadap materi, juga dituntut untuk dapat memahami
kebiasaan masyarakat yang menjadi sasaran dakwahnya.
Era disruption juga berdampak pada kegiatan dakwah
agama Islam. Perubahan metode dan gaya dakwah dari waktu ke waktu menjadikan
dakwah sebagai hal yang dapat diterima di setiap kalangan. Dulu sangat sulit
untuk mendapatkan pelajaran atau nasihat agama namun setelah terjadinya
disruption dan perkembangan media, segala hal tentang ajaran kebaikan dan
kebenaran Islam mudah sekali didapatkan. Adanya perubahan inovasi baru dalam
dakwah juga menciptakan masyarakat yang madani dan berpikiran luas sehingga
para da’I mudah untuk menyampaikan dakwahnya. Berikut disruptive dalam dakwah
pada era disruption yaitu :
DISRUPTIVE PADA DA’I
Da’i adalah seseorang yang menyampaikan pesan dakwah yang sesuai
dengan ajaran Islam kepada mad’u atau jamaahnya. Seseorang dapat disebut sebagai
da’i apabila ia menyampaikan dakwahnya dengan benar dan tidak mengajarkan
kepada kesesatan dalam beragama. Setiap dari kita ummat Islam haruslah
menyampaikan ajaran agama karena itulah tugas kita. Da’i dalam hal ini adalah
seorang penceramah yang menjadikan dakwah sebagai pekerjaan profesionalnya.
Pada era disruption ini, banyak sekali da’I yang bermunculan di media atau di
tengah masyarakat dengan berbagai metode dakwah kreatifnya. Seorang da’I yang
profesional pastilah memiliki metode dakwah tersendiri agar pesan dakwah yang
ia sampaikan dapat diterima oleh para jama’ah. Kita bisa lihat di berbagai
media tv misalnya, ada da’I kondang yang berceramah dengan gaya kreatifnya
seperti Ust. Maulana, Ust. Gymnastiar, Ust. Quraish Syihab, Mama Dedeh dan
banyak lainnya.
Da’I Gaul, Ust
Hanan Attaki
Di era modern ini, seorang da’I juga harus paham dan mengerti
bagaimana kondisi sosial jamaahnya dan apa yang sedang dihadapi. Pergaulan anak
muda yang saat ini menjadi hal yang dikhawatirkan bagi para orang tua karena
sudah tidak aman lagi menjadikan setiap dari pendidik atau penceramah agama
harus mencari cara agar para anak muda bisa terselamatkan. Maka muncullah para
da’I gaul yang sesuai dengan kehidupan dan kegiatan anak muda namun tidak
keluar dari ajaran agama.
Ust. Hanan Attaki adalah model da’I gaul pada saat ini. Beliau
merupakan penceramah asal Aceh dan juga alumni Al Azhar Mesir. Ust Hanan
menggunakan metode dakwah yang tidak biasanya dipakai oleh para da’I yaitu
mengajak anak muda untuk berhijrah dan meninggalkan segala kemaksiatan dengan
mendekatkan diri kepada Allah SWT. Segala kegiatan beliau selalu berpusat pada
masjid. Gaya penampilan dan penyampaian dakwah yang nyentrik selalu menjadi
perhatian bagi para jamaahnya. Dalam berdakwah beliau selalu memakai kemeja
ataupun kaos yang sopan dan menggunakan topi bukan peci yang biasa dipakai oleh
para da’i. Target jamaah beliau adalah anak anak muda yang memiliki hobi serta
pergaulan yang bebas. Bukan hanya berdakwah di depan jamaah, beliau juga
berdakwah sambil bermain sepeda atau skateboard bersama para pemuda. Bentuk
pesan yang disampaikan juga ringan mudah dicerna oleh para jamaah dan tidak
terlalu keras dalam segala hal. Isi pesan yang sering disampaikan adalah segala
hal yang berkaitan dengan hati dan mengingat kepada Allah dalam segala
aktivitas manusia. Sampai saat ini gaya ceramah Ust. Hanan banyak membuat
perubahan bagi kalangan muda yang dulunya jauh dari agama menjadi semakin
dekat.
DISRUPTIVE PADA MEDIA
Perubahan zaman yang terjadi sekarang ini
berdampak terhadap perkembangan teknologi yang semakin canggih dan memasuki
hampir setiap aspek kehidupan manusia. Aspek kehidupan beragama pun tidak luput
dari perkembangan teknologi. Hal ini pun menjadi tantangan tersendiri bagi
penyebaran pendidikan agama Islam. Pengaruh perkembangan teknologi bagi
penyebaran Islam, contohnya dapat dilihat pada aplikasi-aplikasi smartphone
yang dapat digunakan sebagai media beribadah, seperti aplikasi Quran dan
pengingat adzan. Keberadaan aplikasi tersebut tentu sangat memudahkan manusia
yang ingin senantiasa dekat dengan Allah SWT. Pada dasarnya fungsi teknologi
informasi pada dunia maya adalah keikutsertaan massa secara langsung dalam
melakukan proses komunikasi. Media juga menjadi alat yang efektif sebagai
penyalur pesan pesan dakwah dapat dilihat dari maraknya penggunaan sosial media
dan aplikasi maupun akun islam yang mudah didapatkan.
Aplikasi
Islami dan Youtube
Pada era disruptive ini, kecangginahan teknologi
bisa merubah segala aktivitas manusia. Salah satu aplikasi Islami yang sangat
bermanfaat dan membantu ummat muslim ialah Aplikasi Muslim Pro. Aplikasi
tersebut merupakan suatu aplikasi yang menyajikan berbagai fitur agama.
Terdapat pengingat waktu sholat, al quran serta terjemahan, kumpulan hadits,
serta zikir pengingat kuasa Allah. Aplikasi tersebut sering diunduh para ummat
muslim sebagai pengingat dalam segala aktifitasnya. Muslim pro sangat membantu
sebagai sarana dakwah pada perkemabangan zaman saat ini.
Salah
satu akun dakwah inovasi kreatif yang berada pada Platform Youtube. Akun
tersebut sudah banyak dikunjungin viewers untuk belajar agama atau
melihat perjalanan para muslim yang hijrah. Ini adalah salah satu bentuk
disruption dalam akun dakwah pada media sosial Youtube.
Muslim
Pro
Aplikasi
Muslim Pro juga termasuk suatu peruban inovasi yang terjadi pada era
Disruptive. Aplikasi tersebut merupakan salah satu aplikasi dakwah populer yang
telah diunduh jutaan kali oleh para umat muslim diseluruh dunia. Aplikasi
tersebut memiliki fitur yang amat beragam sebagai pembantu dalam melaksanakan
ibadah. Ada fitur Al quran dan Hadits, pengingat waktu sholat, arah kiblat, dan
tulisan dakwah.
Youtube
Youtube merupakan salah satu
media sosial yang begitu popular di kalangan generasi Z khususnya para
mahasiswa, pemuda, dan siswa yang
termasuk dalam kategori generasi ini. Fitur-fitur yang disajikan di youtube yang menarik penggunanya untuk
terus menerus berada dan memastikan untuk tidak pernah tertinggal segala
sesuatu yang ada di youtube khususnya
channel-channel yang mereka ikuti.
Tentu hal tersebut datang dari karakter yang terbentuk pada mereka. Dalam hal
ini kemudian dakwah juga ikut membersamai generasi ini dengan berbagai macam
pengemasannya. Begitu banyak chanel
youtube yang berhubungan dengan dakwah yang menyajikan dakwah dalam
berbagai bentuk atau cara yang kekinian. Misalnya akun pemuda hijrah, Hawwariyyun, Film
Maker Muslim, dan channel yang menayangkan video-video liputan dakwah
disuatu tempat oleh ustadz kondang yang di sukai oleh banyak orang misal Ustadz
Hanan Attaki, Ustadz Abdul Somad. Semua channel
youtube tersebut menyajikan dakwah dengan cara dan gayanya sendiri yang
tentu saja target dakwahnya adalah para pemuda, mahasiswa dan termasuk
orang-orang yang menggunakan youtube.
Mungkin pada awalnya konten-konten dakwah yang ada di youtube tidak terlalu menarik perhatian para pemuda, namun dengan
adanya kreatifitas untuk mengemas dakwah lebih menarik dan kekinian sehingga
dakwah tersebut dapat diterima dan dianggap menjadi sesuatu yang kemudian
menarik perhatian dan ditunggu akan konten-konten terbaru.
Kini dakwah di youtube bukan merupakan hal yang baru, dakwah “gaul” yang
disediakan di youtube begitu menarik perhatian.
Dapat kita lihat dari pengikut serta komentar dalam video
yang di upload suatu channel dakwah yang mendapat respon positif. Alhasil youtube berperan penting untuk dakwah pada generasi Z ini.
Pengaruh dari youtube dalam dakwah begitu
besar, bagaimana kita lihat yang semulanya banyak pemuda atau pengguna youtube yang menggunakannya hanya
sebagai tempat untuk mereka menonton video saja atau mengetahui bagaimana
perkembangan channel favoritnya, kini
juga bertambah fungsinya untuk mendapatkan ilmu agama melalui dakwah yang ada
di dalamnya. Kini youtube tidak hanya
digunakan sebatas fungsi dahulunya saja, pelaku dan target dakwah kini dapat
memanfaatkan youtube sebagai media
baru agar dakwah juga dapat tersampaikan pada generasi Z ini yang juga
membutuhkan petunjuk untuk berada pada jalan yang lurus dan tidak terjerumus
kepada jalan yang salah serta dapat mengayomi kembali mereka yang terlanjur ada
pada jalan yang salah. Walaupun dakwah yang dilakukan melalui youtube berbeda dengan dakwah seperti
berceramah, namun pesan yang disampaikan tetaplah sama yaitu taat kepada Allah
serta melakukan seluruh kewajibannya sebagai muslim dan menjauhi apa yang
dilarang dalam agama islam.
Begitu pula dengan media sosial lainnya seperti
instagram yang memiliki banyak sekali akun dakwah. Akun dakwah tersebut sangat
membantu dalam kegiatan dakwah serta mencapai tujuan dakwah itu sendiri. Sama
halnya dengan pesan pesan dakwah yang sering disampaikan di grup Whatsapp.
DISRUPTIVE DALAM PESAN DAKWAH
Isi pesan dakwah haruslah sesuai dengan apa yang telah tercantum di
dalam Al Quran dan Al Hadits, karena dua hal tersebut menjadi pedoman dan
tuntunan hidup manusia agar menjadi lebih baik. Ketika seorang da’I
menyampaikan pesan dakwahnya, maka haruslah ia menguasai materi dakwah tersebut
dan menguasai objek dakwahnya saat itu. Karena jika tidak, ia akan menyesatkan
mad’u ke jalan yang salah sehingga menciptakan kesesatan yang melebar luas di
kalangan jamaah. Penyampaian pesan dakwahpun harus dikemas sekreatif munkin
agar mudah dipahami sehingga juga mudah diamalkan bagi para jamaah. Berbagai
macam bentuk pesan dakwah seperti peringatan, anjuran berbuat baik serta segala
hal pengetahuan tentang kehidupan manusia. Pesan dakwah adalah yang berupa
Aqidah, Akhlak, Muamalat dan Ibadah. Pesan pesan tersebut haruslah disampaikan
agar ajaran Islam terus menyebar luas dan berkembang.
Pada era disruption kali ini, berbagai macam bentuk pesan dakwah
kreatif yang sangat mudah dicerna oleh para jama’ah. Pesan dakwahnya pun
terselip diberbagai bentuk seperti lagu, video, film maupun di poster poster
tepian jalan. Pesan dakwah pada era ini juga sangat sesuai dengan keadaan
sosial jamaah dan apa yang dibutuhkan. Munkin dahulu sangat jarang ada pesan
dakwah tentang hijrah ataupun larangan untuk berbuat maksiat, namun saat ini
jamaah mulai sadar dan ikut menyampaikan pesan dakwah tersebut. Sehingga pesan
dakwah menjadi luas dan mudah didapatkan serta banyak juga yang sadar akan
pesan dakwah tersebut
KOMUNITAS DAKWAH
Komunitas dakwah adalah wadah bagi para da’I
untuk menyampaikan dakwah melalui sekelompok orang yang memiliki tujuan yang
sama ataupun hobi yang sama. Seperti
komunitas dakwah hijaber, Komunitas One day One Juz, Komunitas Pemuda Hijrah,
Komunitas Bikers Muslism dan lain lain. Kegiatan komunitas dakwah tidak lepas
dari menyisipkan nilai nilai agama di dalamnya. Cara ini adalah sangat efektif
untuk mengajak orang kepada jalan yang benar karena sesungguhnya manusia hidup
berkelompok dan memiliki tujuan yang sama. Sampai saat ini komunitas dakwah
sangat banyak dibentuk oleh para da’I ataupun pemuda untuk membangkitkan
semangat belajar agama kembali. Gerakan dakwah telah terdisruptive dengan hal
hal baru yang belum ada dan terbayangkan sebelumnya. Dimana setiap hal dalam
kehidupan kelompok bisa dimasuki nilai nilai agama dan nyatanya gerakan dakwah
komunitas sangat masif dan membawa pengarus perubahan yang positi bagi para
pengikutnya.
Kesimpulan
Islam sebagai agama rahmatal
lilalamin, yang memberi rahmat dan keselamatan kepada semua
umatnya. Kaum muslim dalam dunia islam diwajibkan untuk berdakwah. Seperti yang
terkandung dalam alqur’an surat Ali Imran ayat 104 yaitu ”Dan hendaklah ada di
antara kamu segolongan umat yang menyeru kepada kebajikan, menyuruh kepada yang
ma’ruf dan mencegah dari yang munkar, merekalah orang-orang yang beruntung”
(QS. Ali Imran: 104). Ayat tersebut menegaskan bahwa sebagai manusia wajib
berdakwah keapada kebaikan dan meninggalkan keburukan. dakwah dalam islam dapat
dilakukan dengan multidimensi kehidupan, tidak hanya dengan lisan dan tulisan
melainkan juga dengan hal atau aksi sosial.
Disruption
juga berdampak pada kegiatan dakwah agama Islam. Perubahan metode dan gaya
dakwah dari waktu ke waktu menjadikan dakwah sebagai hal yang dapat diterima di
setiap kalangan. Dulu sangat sulit untuk mendapatkan pelajaran atau nasihat
agama namun setelah terjadinya disruption dan perkembangan media, segala hal
tentang ajaran kebaikan dan kebenaran Islam mudah sekali didapatkan. Adanya
perubahan inovasi baru dalam dakwah juga menciptakan masyarakat yang madani dan
berpikiran luas sehingga para da’I mudah untuk menyampaikan dakwahnya.
[1] Utami, Rizkika, dalam http://repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/32350/1/RIZKIKA%20UTAMI.PDF
[2] Suryaatmajaya, Azhari, A., Metode Dakwah Ustadz Muhsin Pada Jama’ah
Majelis Ta’lim Imdadil Mustafawii Cawang, dalam http://repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/26861/1/A.%20AZHARI%20SURYAATMAJAYA-FDK.pdf
Komentar
Posting Komentar